AWAS HIV AIDS

Bookmark and Share



1. Pengertian HIV/AIDS
HIV ( Human Immuno deficiency virus ) adalah sejenis virus yag dapat menurunkan kekebalan tubuh.
AIDS merujuk kepada kumpulan penyakit – penyakit yang dihidapi oleh orang – orang yang dijangkiti virus HIV, akibat sistem daya tahan badan mereka yang telah lemah atau musnah. Acquired berarti diperoleh dengan melakukan sesuatu, yakni bukan semula jadi. Immuno adalah merujuk kepada sistem daya tahan badan. Deficiency berarti kekurangan atau kelemahan. Dengan itu Immunodeficiency bermakna sistem daya tahan yang telah lemah dan kurang berupaya melawan penyakit yang biasanya mudah dihapuskan Syndrome adalah merujuk kepada suatu keadaan, gejala atau tanda (www.hivaids.com).
AIDS ( Acquired Immune Deficincy Syndrome ) adalah sekumpulan tanda atau gejala penyakit akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi Human Immuno Deficiency Virus ( HIV )
( BKKBN, 2003: 91).
2. Penyebab dan bahaya HIV / AIDS
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV. Virus ini ditemukan pertama kali oleh Montagnier pada tahun 1983. Seorang ilmuwan Perancis ( Institute Pasteur, Paris, 1983 ). Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan AIDS. Penyakit ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia terutama melalui hubugan seksual (Hendra utomo, 2005: 138).
3. Penularan dan Fase – fase HIV / AIDS
1. Cara penularan
Media yang bisa menjadi penularan virus HIV adalah (1) darah, (2) cairan sperma, (3) cairan vagina, (4) air susu ibu. Dari cairan – cairan tersebut HIV akan menular orang lain jika ada salah satu cairan tersebut yang sudah terinfeksi akan masuk ke dalam aliran darah orang yang tidak terinfeksi HIV ( BKKBN, 2005: 47 ).

Beberapa kegiatan yang dapat menularkan HIV / AIDS adalah :
a. Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi HIV.
b. Melalui tranfusi yang tyercemar HIV.
c. Penggunaan jarum suntik, alat tusuk lain (tusuk jarum, tindik, tato), pisau cukur, sikat gigi yang telah terkena darah pengidap HIV / AIDS.
d. Ibu hamil yang terinfeksi HIV pada janin yang dikandungnya
( BKKBN, 2003: 93 ).
Bagi orang yang terinfeksi HIV tidak dapat dibedakan dengan orang yang sehat di masyarakat, karena mereka masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa dan badan mereka masih terlihat sehat dan masih dapat bekerja dnagn baik ( Irawan Yatim, 1997: 6 ).
2. Fase – fase HIV / AIDS
Beberapa fase yang dilalui seseorang yang terinfeksi HIV masuk ke dalam status AIDS.
a. Fase pertama
Ia telah terinfeksi HIV, gejala – gejala penyakit belum terlihat meskipun ia melakukan tes darah. Pada fase ini antibody terhadap HIV belum terbentuk bisa saja timbul gejala ringan seperti flu (biasanya 2-3 hari akan sembuh sendiri) Masa ini dikenal dengan Window period dan biasanya terjadi antara 1-6 bulan.

b. Fase kedua
Berlangsung sekitar 2-10 tahun setelah terinfeksi HIV/AIDS .Pada fase kedua ini individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala penyakit, tetapi sudah dapat menularkan pada orang lain. Bisa saja timbul gejala ringan seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri).
c. Fase ketiga
Mulai muncul gejala- gejala awal penyakit HIV seperti :
1.Keringat yang berlebihan pada waktu malam
2.Diare terus –menerus
3.Pembesaran kelenjar getah bening secara menetap dan merata
4.Flu yang tidak sembuh-sembuh
5.Nafsu makan berkurang
6.Badan menjadi lemah dan cepat lelah
7.Berat badan terus berkurang
Pada fase ini sistem kekebalan tubuh mulai berkurang
d. Fase keempat
Pada fase ini sudah masuk fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sangat kurang dari jumlah sel Tnya (dibawah 2001 mikro–lt) dan timbulnya penyakit tertentu yang disebut OPORTUNISTIK yaitu :

1. Infeksi paru-paru yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan bernafas (TBC umumnya diderita oleh pengidap AIDS).
2. Kanker khususnya kanker kulit (berupa koreng diseluruh badan).
3. Infeksi usus yang menyebabkan diare kronis.
4. Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.
WHO memperkirakan 60% dari orang dewasa pengidap HIV akan berkembang ke AIDS dalam waktu 12-13 tahun setelah tertular HIV .Perkiraan para ahli menyebutkan pula bahwa sebagian besar pengidap HIV akan sampai ketahap AIDS (Media Informasi dari Kita Untuk Kita ,2/5,2006: 13 - 14).
4. Yang beresiko terkena
AIDS merupakan penyakit yang penularannya tidak terbatas pada kelompok tertentu ,siapa saja dapat tertular baik laki-laki atau perempuan , tua muda, remaja, anak-anak, bahkan bayi sekalipun yang paling besar adalah kelompok yang beresiko tinggi tertular HIV/AIDS adalah kelompok yang aktif melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan seksual, homoseksual (hubungan seksual sesama lelaki), kelompok biseksual, wanita /pria tuna susila dan pelanggannya, penerima tranfusi darah yang tidak diperiksa ada tidaknya virus HIV, bayi dari ibu pengidap HIV/AIDS, pengguna jarum suntik yang sama secara bergantian oleh pengguna narkotika suntik (BKKBN,2001: 11).
5. Mitos – mitos seputar HIV/AIDS
Mitos adalah cerita yang berkembang dimasyarakat mengenai suatu masalah yang belum tentu kebenarannya. Ada beberapa mitos yang berkembang di masyarakat mengenai HIV/AIDS.
a. HIV /AIDS merupakan penyakit kutukan Tuhan
HIV/AIDS bukan merupakan penyakit kutukan Tuhan, karena setiap orang bisa tertular ,baik itu orang dewasa, remaja, anak-anak, bahkan bayi sekalipun.
b. HIV/AIDS merupakan penyakit orang barat atau turis
Penyebaran HIV/AIDS tidak bergantung pada suatu daerah tertentu dan tidak berdasarkan pada ras. Saat inipun di Indonesia penyebaran HIV/AIDS sudah berkembang dengan cepat.
c. HIV/AIDS hanya menular lewat hubungan seksual
HIV/AIDS tidak hanya menular melalui kontak hubungan seks, tetapi dapat melalui tranfusi darah yang tercemar HIV, penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV, ibu hamil pada bayi yang dikandungnya.
d. HIV/AIDS penyakitnya kaum homoseksual
Saat ini HIV/AIDS justru paling banyak diderita oleh golongan heteroseks.

e. HIV/AIDS hanya akan diderita pekerja seks komersil (PASEKOM)
HIV/AIDS tidak hanya diderita pekerja seks komersil (Pasekom), tetapi setiap orang dapat tertular HIV/AIDS apabila orang tersebut mempunyai perilaku yang beresiko tinggi untuk tertular HIV/AIDS.
f. HIV/AIDS dapat menular lewat kontak sosial sehari-hari
HIV/AIDS tidak menular lewat kontak sosial (makan–minum bersama, bersalaman, menggunakan wc umum bersama penderita HIV/AIDS).
6. Cara pencegahan HIV/AIDS
Sangatlah penting karena disamping “mencegah selalu lebih baik daripada mengobati”juga karena sampai saat ini belum ditemukan obat pembunuh virus HIV sehingga HIV/AIDS belum dapat disembuhkan dan menyebabkan kematian.
Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV/AIDS :
(BKKBN,2005: 52 - 53)
1. Abstinence
Tidak melakukan hubunagan seks pra nikah atau hubungan seks bebas.
2. Be Faithfull
Saling setia ,hanya melakukan seks dengan pasangan yang sah.
3. Condom
Menggunkan kondom bila melakukan hubungan seksual beresiko.
4. Drugs
Penggunaan narkoba khususnya narkoba suntik.

5. Equipment
Jangan pakai jarum suntik bersama.




{ 1 comments... Views All / Post Comment! }

indobe said...

Pernyataan sensasional Luc Montagnier MD (Penemu HIV) dalam video clip singkat :

http://indobe.blogspot.com/2010/01/sekilas-info-penemu-hiv-luc-montagnier.html

Menjelaskan Bagaimana HIV Bisa Dieliminasi dari dalam tubuh...

Jangan Putus Asa dan Kelewat Batas... SEMANGAT!